Tanaman Kacang Tanah : Morfologi, Jenis, Syarat Tumbuh Serta Hama Dan Penyakitnya

Posted on

Tanaman Kacang Tanah : Morfologi, Jenis, Syarat Tumbuh Serta Hama Dan Penyakitnya – Para Pembaca yang kami banggakan, Tanam.co.id kali ini akan menjelaskan tentang Tanaman Kacang Tanah.

Dan menerangkan tentang fungsi serta manfaatnya. Untuk lebih jelasnya mari kita baca uraiannya berikut ini :


Contents

Tanaman Kacang Tanah : Morfologi, Jenis, Syarat Tumbuh Serta Hama Dan Penyakitnya


Kacang tanah merupakan tumbuhan kacang- kacangan ataupun legume anggota suku Fabaceae yang dibudidayakan, dan jadi kacang- kacangan kedua terutama sehabis kedelai di Indonesia.

Tumbuhan ini berkembang secara perdu setinggi 30 sampai 50 cm( 1 sampai 1½ kaki) dengan daun- daun kecil tersusun majemuk. Dalam perdagangan internasional diketahui sebagai bahasa Inggris: peanut, groundnut.

Tumbuhan kacang tanah( Arachis hypogaea, L.) ialah tumbuhan yang berasal dari daratan Amerika, spesialnya dari wilayah Brazilia( Amerika Selatan).

Awal mulanya kacang tanah dibawa serta disebarkan ke daratan Eropa, setelah itu menyebar ke daratan Asia hingga ke Indonesia( Purwono serta Purnamawati, 2007).


Klasifikasi Kacang Tanah

  • Kingdom: Plantae
  • Divisi: Spermatophyta
  • Subdivisi: Angiospermae
  • Kelas: Dicotyledonae
  • Ordo: Leguminales
  • Famili: Papilionaceae
  • Genus: Arachis
  • Spesies: Arachis hypogaea L.

Morfologi Kacang Tanah


  • Akar

Kacang tanah berakar tunggang yang berkembang lurus ke dalam tanah sampai kedalaman 40 centimeter. Pangkal kacang tanah mempunyai sistem pangkal tunggang serta pangkal cabang yang menyamai pangkal serabut.

Akar- akar cabang ini terdapat yang bertabiat sedangkan serta permanen. Pangkal kacang tanah berperan buat meresap faktor hara serta air dan memperkokoh berdirinya tumbuhan.

  • Batang

Batang tumbuhan kacang hijau berupa bundar tidak berkayu, berbuku- buku serta jenis pertumbuhannya tegak. Batang yang tegak mempunyai panjang batang dekat 60- 70 centimeter.

Batang bercorak hijau hingga keungu- unguan. Pitojo( 2005) memberi tahu kalau batang tumbuhan kacang tanah tidak berkayu serta berbulu halus, terdapat yang berkembang Menjalar serta terdapat yang tegak.

Besar batang rata- rata dekat 50 centimeter, tetapi terdapat yang menggapai 80 centimeter.

  • Daun

Daun kacang tanah bercorak hijau muda hingga hijau tua, berdaun majemuk bersirip genap, terdiri atas anak daun dengan tangkai yang panjang.

Bagi Suprapto( 2004) helaian anak daun ini bertugas memperoleh sinar matahari sebanyak- banyaknya.

  • Bunga

Bunga kacang tanah bercorak kuning serta mekar di malam hari, melaksanakan proses penyerbukan pada pagi hari, serta hendak layu disore hari.

Bunga menunjukkan terdapatnya polong tetapi yang sukses jadi polong cuma 15- 20%. Bunga kacang tanah tersusun dalam wujud bulir yang timbul di ketiak daun.

serta tercantum bunga sempurna ialah perlengkapan kelamin jantan serta betina ada dalam satu bunga.

Mahkota bunga kacang tanah bercorak kuning terdiri dari 5 helai yang bentukn ya berlainan satu dengan yang lain( Trustinah, 1993).

  • Polong

Buah kacang tanah berupa polong. Polong hendak tercipta sehabis bunga berakhir melaksanakan proses pembuahan. Sehabis pembuahan, hingga hendak membentuk bakal buah yang diucap ginofora.

Ginofora hendak membentuk tangkai polong yang hendak masuk ke dalam tanah, disini peranan hujan sengat diperlukan. Sehabis ginofora membentuk polong hingga proses pertumbuhannya hendak terhenti.

Bersumber pada hasil laporan AAK( 1989) kacang tanah berbuah polong. Polongnya tercipta sehabis terjalin pembuahan, dimana bakal buah berkembang memanjang serta diucap ginofor.

Sehabis berkembang memanjang, ginofor tadi menuju ke dasar serta terus masuk ke dalam tanah. Apabila polong sudah tercipta hingga proses perkembangan ginofor yang memanjang terhenti.

Bagi Suprapto( 2004) ginofor yang tercipta di cabang bagian atas tidak masuk ke dalam tanah sehingga tidak hendak membentuk polong.

Kulit biji kacang tanah bercorak putih, fles, coklat, merah muda, merah, ungu serta ungu tua bergantung varietasnya. Struktur kulit polong bermacam- macam antara halus, lagi hingga dengan agresif.

Tipe ataupun varietas kacang tanah yang berkulit agresif mempunyai kecenderungan tahan terhadap hama penggerek kacang( Cylas formicarius F).

Kacang tanah yang berkadar lemak besar kecenderungan mempunyai rasa gurih( Regu Pelepas Varietas Kacang Tanah, 2009).

  • Biji

Biji kacang tanah ada di dalam polong. Contoh biji kacang tanah bisa dilihat pada. Kulit luar( testa) bertekstur keras, berperan buat melindungi biji yang terletak di dalamnya.

Biji berupa bundar agak lonjong ataupun bundar dengan ujung agak datar sebab berhimpitan dengan butir biji yang lain selagi di dalam polong( Pitojo, 2005).

Corak biji kacang juga beragam: putih, merah kesumba, serta ungu. Perbedaan- perbedaan itu bergantung pada varietas- varietasnya( AAK, 1989).


Jenis Kacang Tanah

Kacang tanah budidaya di Indonesia dipecah jadi 2 tipe

  • Jenis tegak

Tipe Kacang ini berkembang lurus ataupun sedikit miring keatas, buahnya ada pada ruas- ruas dekat rumpun, biasanya pendek genjah serta kemasakan buahnya serempak.

  • Jenis menjalar

Tipe ini berkembang kearah samping, batang utama berdimensi panjang, buah ada pada ruas- ruas yang bersebelahan dengan tanah serta umnya berusia panjang.

Jenis menjalar lebih disukai sebab mempunyai kemampuan hasil lebih besar.


Varietas Kacang Tanah

Varietas unggul kacang tanah diisyarati dengan ciri bagaikan berikut

  • Energi hasil besar.
  • Usia pendek( genjah) antara 85- 90 hari.
  • Hasilnya normal.
  • Tahan terhadap penyakit utama( karat serta bintik daun).
  • Toleran terhadap kekeringan ataupun tanah becek.

Varietas kacang tanah di Indonesia yang populer, yaitu

  • Kacang Brul, berusia pendek( 3- 4 bulan).
  • Kacang Tiongkok, berusia panjang( 6- 8 bulan).
  • Kacang Holle, ialah jenis kombinasi hasil persilangan antara varietas- varietas yang terdapat. Kacang Holle tidak dapat disamakan dengan kacang lain sebab memanglah berbeda varietas.

Ketentuan tumbuh

Ketentuan berkembang optimum yang murah buat membudidayakan kacang tanah merupakan:

  • Ketinggian 0– 500 mdpl( dataran rendah), tetapi masih bisa berkembang dengan baik hingga pada ketinggian 1. 500 mdpl.
  • Curah hujan 800– 1300 milimeter/ tahun
  • Terdapat sebagian varietas unggul kacang tanah yang toleran terhadap cekaman air, baik itu pada tanah yang becek ataupun kekeringan.
  • Temperatur area 27- 30°C
  • Kelembaban hawa 65- 70%
  • pH( kemasaman) tanah 6- 6. 5
  • Tanah gembur, bertekstur ringan, drainase baik serta subur
  • Sinar matahari penuh, dibutuhkan buat pembuatan lemak, menaikkan mutu serta kuantitas polong. Tetapi terdapat sebagian varietas unggul kacang tanah yang toleran terhadap naungan.

Hama serta penyakit

Sebagian hama serta penyakit yang bisa melanda kacang tanah adalah:

  • Penyakit layu

Penyakit layu diakibatkan oleh kuman Xanthomonas Solanacearum. Pada siang hari waktu cahaya matahari terik tumbuhan sekonyong- konyong terkulai semacam disimm air panas, tumbuhan langsung mati.

Metode pengendalian dengan pergiliran tumbuhan, penyemprotan Streptomycin ataupun Agrimycin, 1 ha memerlukan 0, 5- 1 liter. Agrimycin dalam kelarutan 200- 400 liter/ ha.

  • Penyakit bintik daun

Penyakit Bintik daun diakibatkan oleh fungus Cercospora personata. Bintik yang ditimbulkan pada daun sebelah atas coklat sebaliknya sebelah dasar daun gelap.

Ditengah bintik daun kadang- kadang ada bercak gelap dari konidiospora. Cendawan ini mencuat pada tumbuhan usia 40- 50 hari sampai 70 hari.

Cendawan ini bisa dikendalikan dengan Antmkol ataupun Dakonil, penyemprotan dicoba pada tumbuhan berakhir berbunga, dengan interval penyemprotan 1 minggu ataupun 10 hari sekali.[4]

  • Penyakit Sclerotium

Penyakit ini diakibatkan oleh Sclerotium rolfsii, mengganggu tumbuhan pada waktu cuaca lembap. Cendawan melanda pada pangkal batang, bagian dari tumbuhan yang lunak, memunculkan bintik- bintik gelap.

Tumbuhan yang terkena hendak layu serta mati. Pengendalian: dengan membetulkan pengairan, supaya air pengairan bisa mengalir.

  • Penyakit karat

Penyakit ini diakibatkan oleh Uromyces arachidae, melanda tumbuhan yang masih muda menimbulkan daun berbintik- bintik coklat daun jadi mengering. Pengendaliannya dengan menanam varietas yang tahan.

  • Kontaminasi aflatoksin

Kacang tanah yang hadapi kontaminasi oleh kapang Aspergillus flavus bisa menciptakan aflatoksin.

Aflatoksin, paling utama B1 dikenal sangat karsinogenik, toksik, hepatotoksin, serta mutagenik pada manusia, mamalia, serta unggas.Pada kacang tanah, B1 ditemui pada polong fresh, polong, kering, biji, serta produk olahan.

Buat menghindari peradangan bisa dicoba dengan revisi budidaya, paling utama pengairan pada periode kritis, pengeringan pascapanen, pemenuhan kebutuhan gizi, serta pengendalian penyakit daun.

  • Hama Empoasca.

Hama yang berarti untuk tumbuhan kacang tanah merupakan hama Empoasca. Hama ini tidak sangat merugikan untuk tumbuhan kacang tanah. Metode pengendaliannya dengan insektisida yang ada.

  • Hama Uret.

Hama yang memakan pangkal, batang bagian dasar serta polong kesimpulannya tumbuhan layu serta mati. Metode pengendaliannya dengan menanam serempak, penyiangan intensif, tumbuhan terkena dicabut serta uret dimusnahkan.

  • Hama Ulat berwarna

Hama yang mengganggu daun jadi terlipat menguning, kesimpulannya mengering. Metode pengendalian dengan penyemprotan insektisida Azodrin 15 W5C, Sevin 85 S ataupun Sevin 5 D.

  • Hama Ulat grapyak

Hama yang memakan epidermis daun serta tulang secara berkelompok. Metode pengendaliannya( 1) bilas gulma, menanam serentak, pergiliran tumbuhan;( 2) penyemprotan insektisida lannate L, Azodrin 15 W5C.

Tanaman Kacang Tanah : Morfologi, Jenis, Syarat Tumbuh Serta Hama Dan Penyakitnya

  • Hama Ulat jengkal

Hama yang melanda daun kacang tanah. Metode pengendaliannya dengan penyemprotan insektisida Basudin 60 EC Azodrin 15 W5C, Lannate L Sevin 85 S.

  • Hama Sikada

Hama yang menghirup cairan daun. Metode pengendaliannya( 1) penanaman serempak, pergiliran tumbuhan;( 2) penyemprotan insektisida lannate 25 WP, Lebaycid 500 EC, Sevin 5D, Sevin 85 S, Supraciden 40 EC.

  • Hama Kumbang daun

Hama yang memakan daun nampak berlubang, daun tinggal tulang, pula makan pucuk bunga. Metode pengendaliannya( 1) penanaman serentak;( 2) penyemprotan Agnotion 50 EC, Azodrin 15 W5C, Diazeno 60 EC.

Demikian Uraian kami tentang Tanaman Kacang Tanah Semoga uraian ini bisa menginspirasi para pembaca dan bermanfaat serta memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi para pemula. Mohon abaikan saja uraian kami ini jika pembaca tidak sependapat. Terima kasih atas kunjungannya.