Jenis Jenis kambing : Fisiologi dan Penjelasannya

Posted on

Jenis Jenis kambing : Fisiologi dan Penjelasannya – Para Pembaca yang kami banggakan, Tanam.co.id kali ini akan menjelaskan tentang Jenis Jenis kambing.

Dan menerangkan tentang fungsi serta manfaatnya. Untuk lebih jelasnya mari kita baca uraiannya berikut ini.


Contents

Jenis Jenis Kambing : Fisiologi dan Penjelasannya


Kambing ternak( Capra aegagrus hircus) merupakan subspesies kambing liar yang secara natural tersebar di Asia Barat Energi( wilayah” Bulan sabit yang produktif” serta Turki) serta Eropa.

Kambing liar jantan ataupun betina mempunyai tanduk sejoli, tetapi tanduk pada kambing jantan lebih besar. Biasanya, kambing memiliki janggut, dahi cembung, ekor agak ke atas, serta mayoritas berrambut lurus serta agresif.

Panjang badan kambing liar, tidak tercantum ekor, merupakan 1, 3 meter- 1, 4 m, sebaliknya ekornya 12 sentimeter- 15 sentimeter. Bobot kambing betina 50 kilogram- 55 kg, sebaliknya yang jantan dapat menggapai 120 kg.

Kambing liar tersebar dari Spanyol ke arah timur hingga India, serta dari India ke utara hingga Mongolia serta Siberia. Habitat yang disukainya merupakan wilayah pegunungan yang berbatu- batu.

Kambing telah dibudidayakan manusia kira- kira 8000 sampai 9000 tahun yang kemudian. Umumnya, kambing hidup berkelompok 5 hingga 20 ekor.

Dalam pengembaraannnya mencari santapan, kelompok kambing ini dipandu oleh kambing betina yang sangat tua. Sedangkan kambing- kambing jantan berfungsi melindungi keamanan sekumpulan.

Waktu aktif mencari makannya siang ataupun malam hari. Santapan utamanya merupakan rumput- rumputan serta dedaunan.

Nama ilmiah kambing merupakan Capra aegagrus, tidak terdapat yang ketahui tentu semenjak kapan manusia mulai mendomestikasi kambing jadi hewan ternak.


Kambing Budidaya Populer

Dikala ini banyak sekali jenis- jenis kambing yang dapat dibudidayakan. Tiap- tiap tipe mempunyai keunggulan serta kelemahannya sendiri. Berikut ini sebagian tipe kambing yang terkenal dibudidayakan di Indonesia:

  • Kambing kacang

Kambing kacang ialah tipe kambing lokal yang sangat banyak dibudidayakan di Indonesia. Badan kambing kacang terbilang mungil dibandingkan tipe kambing yang lain.

Tetapi mempunyai ketahanan yang sangat baik terhadap alam serta penyakit wilayah tropis.

Sebab sifatnya yang tahan banting serta tidak membutuhkan perawatan yang ribet, kambing kacang banyak dibudidayakan secara subsisten ataupun sampingan.

Kepala kambing kacang berdimensi kecil tanduknya pendek. Kedua telinganya berdiri tegak dengan janggut yang panjang. Dimensi kambing jantan berusia dapat menggapai 30 kilogram sebaliknya betinanya 25 kilogram.

Bulu kambing kacang tipis, rupanya putih, gelap, coklat serta campuran dari ketiga corak tersebut.

Karakteristik khas yang lain pada kambing kacang jantan ada bulu yang berkembang membujur mulai dari leher, pundak, punggung sampai ke ujung ekornya.

  • Kambing etawa/ kambing jamnapari

Warga kerap galat kala menyebut tipe kambing etawa, umumnya yang diartikan etawa oleh warga merupakan kambing peranakan etawa( PE).

Sebaliknya kambing etawa sendiri sesungguhnya bernama kambing jamnapari dari wilayah Etawah, India, yang dibawa pada tahun 1930- an oleh Hindia Belanda serta tahun 1947 oleh Presiden Sukarno.

Di masa belanda kambing jamnapari ini dibesarkan di Kaligesing, Purworejo, Jawa Tengah. Sebaliknya di masa Presiden Sukarno kambing etawa dibesarkan di Desa Senduro di kaki Gunung Semeru, Jawa Timur.

Tipe kambing jamnapari mempunyai perawakan yang lumayan bonsor. Kambing jantan dapat menggapai berat sampai 120 kilogram, sebaliknya betinanya menggapai 90 kilogram.

Kambing jamnapari ialah kambing perah ataupun biasa diambil susunya. Penciptaan susunya dapat menggapai 2 liter per hari.

  • Kambing peranakan etawa( PE)

Kambing peranakan etawa( PE) diketahui dengan istilah kambing etawa. Tipe kambing ini ialah persilangan antara kambing jamnapari dengan kambing lokal.

Terdapat bermacam ras kambing etawa yang tersebar di Indonesia, yang populer merupakan ras senduro serta ras kaligesing.

Kambing peranakan etawa ras senduro ialah hasil persilangan antara kambing jamnapari dengan kambing menggolo, kambing lokal asal Lumajang.

Sebaliknya ras kaligesing ialah silangan kambing jamnapari dengan kambing kacang.

Kelebihan kambing peranakan etawa merupakan tipe kambing ini sama baiknya buat dibudidayakan bagaikan pedaging ataupun penghasil susu.

Keistimewaan inilah yang membuat banyak peternak kepincut membudidayakan peranakan etawa. Sebab tidak hanya memperoleh daging, mereka pula dapat memanen susunya.

Bobot kambing peranakan etawa dapat menggapai 120 kilogram buat yang jantan serta 80 kilogram buat betina.

Apalagi buat ras senduro yang bercorak putih, sempat dilaporkan terdapat peternak yang dapat mengembangkannya sampai 170 kilogram untuk yang jantan.

  • Kambing jawa randu

Kambing jawa randu ialah persilangan dari kambing peranakan etawa dengan kambing kacang. Dilihat dari wujudnya, tipe kambing ini lebih menyamai kambing kacang tetapi dimensi badannya sedikit lebih besar.

Demikian pula dengan perilakunya, lebih mirip kambing kacang yang suka berkeliaran ataupun digembalakan. Cuma saja kambing jawa randu dapat menyantap hijauan tidak cuma rumput- rumputan.

Walaupun tidak sebesar serta segagah kambing peranakan etawa, kambing jawa randu pula dapat menciptakan susu sampai 1, 5 liter per hari.

Pertumbuhan kambing jawa randu lebih kilat dari kambing kacang. Kambing jantan serta betina dapat menggapai bobot sampai 40 kilogram. Kambing ini banyak dibudidayakan bagaikan hewan kurban ataupun akikah.

  • Kambing boer

Sebagaimana namanya kambing boer berasal dari Afrika Selatan. Kambing ini ialah tipe kambing pedaging unggul. Pertumbuhannya sangat kilat buat dimensi kambing.

Tiba umur 3 bulan telah dapat menggapai bobot 35- 45 kilogram. Kambing jantan berusia yang berusia 2- 3 tahun dapat menggapai bobot sampai 150 kilogram, sebaliknya betinanya 90 kilogram.

Identitas kambing boer gampang dikenali. Tubuhnya lebar serta panjang dengan kaki yang pendek.

Bulunya dominan putih, pada bagian kepala bercorak coklat muda sampai coklat. Hidungnya cembung dengan kuping yang panjang menggantung ke dasar.

  • Kambing saanen

Kambing saanen berasal dari Swiss, populer bagaikan tipe kambing penghasil susu yang profesional. Penciptaan susunya dapat menggapai 740 kilogram sepanjang masa pengeluaran susu.

Tetapi kurang dapat menyesuaikan diri dengan hawa tropis semacam Indonesia. Budidaya tipe kambing ni di Indonesia umumnya disilangkan dengan kambing lain yang lebih tahan terhadap hawa tropis.

Jenis Jenis kambing : Fisiologi dan Penjelasannya

Demikian Uraian kami tentang Jenis Jenis kambing Semoga uraian ini bisa menginspirasi para pembaca dan bermanfaat serta memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi para pemula. Mohon abaikan saja uraian kami ini jika pembaca tidak sependapat. Terima kasih atas kunjungannya.