Inilah Jenis Jenis Ayam di Indonesia dan Keunggulannya

Posted on

Inilah Jenis Jenis Ayam di Indonesia dan Keunggulannya – Para Pembaca yang kami banggakan, Tanam.co.id kali ini akan menjelaskan tentang Jenis Ayam di Indonesia

Untuk lebih jelasnya mari kita baca uraiannya berikut ini :


Contents

Inilah Jenis Jenis Ayam di Indonesia dan Keunggulannya


Ayam ialah unggas yang sangat banyak ditemukan dibanding unggas- unggas tipe lain sebab jenisnya yang begitu banyak, di antara lain terdapat 3 pengelompokan ialah: Ayam pedaging, petelur, serta hias.

Sebab itu kita wajib mengenali terlebih dulu saat sebelum mengawali bisnis peternakan, tujuan utama ialah buat memperoleh telur, daging, bulu, apalagi kotorannya sekalipun sebab dapat kita peruntukan bagaikan pupuk.

Bagi survey yang aku baca Lebih dari 50 miliyar ayam dipelihara masing- masing tahunnya bagaikan sumber mengkonsumsi daging serta telur.

Pada tahun 2011, total penciptaan telur ayam di dunia menggapai 65181280 metrik ton dengan nilai yang nyaris menggapai US$ 54 miliyar.

Sebaliknya penciptaan daging ayam menggapai 90001779 metrik ton dengan nilai menggapai US$ 128 miliyar.

Bersumber pada riset sejarah ayam kampung yang saat ini banyak dibudidayakan ialah hasil domestifikasi dari ayam- ayam liar sejak berpuluh- puluh tahun kemudian.

Konon ayam kampung berasal dari domestifikasi 4 tipe ayam liar :

ialah ayam Hutan Merah( Gallus gallus), ayam Hutan Sri Lanka( Gallus lavayetti), ayam Hutan Abu- Abu ataupun ayam Soneratti( Gallus sonerattii) serta ayam Hutan Hijau ataupun ayam Hutan Jawa( Gallus varius).


Jenis Ayam Lokal Indonesia


  • Ayam Sentul

Ayam lokal ini tumbuh didaerah Ciamis, Jawa Barat. Walaupun asalnya bagaikan ayam aduan, saat ini banyak dipelihara bagaikan ayam pedaging serta petelur.

Bersumber pada corak bulunya, ayam sentul terdiri dari 5 varietas, ialah Sentul Kelabu( bercorak abu- abu), Sentul Geni( bercorak abu- abu kemerahan).

Sentul Jambe( bercorak merah jingga), Sentul Batu( bercorak abu- abu keputihan), Sentul Debu( bercorak debu), serta Sentul Emas( bercorak abu- abu kekuningan).

Corak ayam sentul lumayan menarik, polanya mirip sisik naga. Ayam sentul memiliki penciptaan telur yang banyak. Satu periode peneluran dihasilkan 12- 30 butir telur. Prosentase penetasan besar ialah 90%.

  • Ayam Gaok

Ayam lokal ini berasal dari Pulau Puteran, Kabupaten Sumenep, Madura, Jawa Timur. Keistimewaannya merupakan suara kokoknya yang lumayan panjang mirip ayam Pelung.

Wujud raga ayam Gaok jantan besar, tegap, serta gagah. Dimensi jengger serta pialnya besar serta bercorak merah.

Corak kuning kehijauan mendominasi bulu- bulunya, ditambah lagi semburat merah serta gelap pada sebagian bagian. Kaki bercorak kuning.

Berat ayam jantan berusia dekat 4 kilogram serta ayam betina dekat 4 kilogram serta ayam betina dekat 2- 2, 5 kilogram.

ayam Gaok yang dipelihara secara intensif sepanjang pengamatan 12 minggu bisa menciptakan penciptaan telur sebanyak 30, 2 butir, bobot telurnya 46, 7 gram, fertilitas 80, 1%, energi tetas 79, 4%, mortalitas 15, 3% serta bobot tubuh pada usia 8 minggu sebesar 515, 8 gram( Nataamijaya serta Sitorus, 1992).

  • Ayam Banten

Ditilik dari namanya, telah benda pasti ayam ini berasal dari wilayah Banten. Ayam jantan yang berpenampilan prima dipelihara bagaikan ayam aduan, sebaliknya ayam yang kurang prima dijual bagaikan ayam potong.

Bobot ayam jantan berusia dekat 2 kilogram serta ayam betina dekat 1, 2 kilogram. penciptaan telur dekat 16 butir per periode bertelur.

  • Ayam Pelung

Ayam pelung banyak tumbuh di Kabupaten Cianjur serta Sukabumi, Jawa Barat. Karakteristik raga ayam ini merupakan badan berdimensi besar, tegap serta temboloknya menonjol.

Tidak hanya itu, kakinya panjang serta kuat dan bagian pahanya berdaging tebal. Kepala ayam jantan mempunyai jengger yang lumayan besar serta berbantuk wilah, letaknya tegak, bergerigi nyata serta bercorak merah terang.

Jengger ayam betina tidak tumbuh dengan baik. Corak bulu ayam pelung kuning bercampur merah serta sedikit semburat gelap.

Ayam jantan mempunyai suara kokok yang khas sehingga banyak dipelihara bagaikan klangenan( fauna kesayangan).

Ayam pelung dikira bermutu bila posisi leher dikala berkokok tegak serta suara kokokannya besar terdengar hingga jauh.

Bobot ayam jantan berusia antara 3, 5–5, 5 kilogram serta ayam betina 2, 5- 3, 5 kilogram. Penciptaan telurnya dekat 39–68 butir pertahun ataupun 13–17 butir per periode bertelur.

Berat telur dekat 40–50 gr per butir. Ayam bertubuh bongsor ini mulai bertelur pada usia 6–7 bulan.

  • Ayam Ketawa

Ayam Ketawa berasal dari Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan. Ayam Ketawa diketahui warga Sulawesi Selatan dengan istilah Ma’ nu ga’ ga yang berarti gagap.

Ayam Ketawa mempunyai suara kokok semacam suara tertawa manusia. Ayam Ketawa pada dini domestikasi cuma dipelihara serta tumbuh biak di area Keraton Bugis( Roiz, 2011).

Rataan bobot tubuh jantan serta betina ayam Ketawa pada usia 5 bulan dekat 825 serta 765 gram( Krista, 1996).

Karakteristik– karakteristik ayam Ketawa yang baik, ialah dikala berdiri badan tegak ataupun membusungkan dada serta dimensi sepadan antara besar tubuh, lingkar tubuh, panjang tubuh serta panjang kaki.

Karakteristik raga sangat pengaruhi mutu suara serta bisa dijadikan gejala penduga mutu kokok ayam Ketawa dikala terletak di arena.

  • Ayam Nunukan

Ayam nunukan merupakan salah satu tipe ayam lokal yang tumbuh di Pulau Tarakan, Provinsi Kalimantan timur.

Karakteristik raga ayam ini merupakan corak bulunya merah kekuningan, paruh serta kakinya bercorak kuning ataupun putih kekuningan, perkembangan bulu sayap serta bulu ekor tidak sempurna, jengger serta pialnya( gelambir) bercorak merah.

Jenggernya berupa wilah, serta bergerigi 8. Anak ayam yang berusia dibawah 45 hari cenderung berbulu kapas( Disnak Kaltim, 1995).

Berat tubuh ayam jantan berusia 3, 4- 4, 2 kilogram serta ayam betina 1, 6–1, 9 kilogram. Ayam nunukan tercantum tipe ayam dwiguna( petelur serta pedaging).

Penciptaan telur per tahun dekat 120–130 butir ataupun 40 butir per periode bertelur. Bobot telur antara 40–60 gr/ butir.

Creswell serta Gunawan( 1982) melaporkan kalau pada pemeliharaan intensif dengan pakan standar cocok kebutuhan, ayam Nunukan usia 1 hari( DOC), 4, 8, 12, 16 serta 20 minggu memiliki bobot tubuh berturut- turut 30, 2, 168, 482, 843, 1304, serta 1507 gram.

Penciptaan telur per tahun dekat 100- 140 butir, bobot telur 45- 55 gram, prosentase penetasan 61, 2% serta berusia kelamin ayam Nunukan merupakan 7 bulan( Disnak Kaltim, 1995).

Mutu telur ayam Nunukan lumayan baik ialah memiliki bobot telur 47, 1 gram serta corak kerabang telur cokelat muda keputihan( Wafiatiningsih et angkatan laut(AL)., 1995).

  • Ayam Kedu Merah.

Corak bulu gelap lembut, namun kulit muka bercorak putih serta jenggernya bercorak merah. Sosoknya besar besar. Bobot ayam jantan berusia antara 3- 3, 5 kilogram serta bobot ayam betina 2- 2, 5 kilogram.

bagi gunanya, tipe ayam ini tercantum dwiguna, ialah bagaikan ayam petelur serta ayam pedaging. Uniknya, sehabis bertelur sepanjang 40 butir baru menampilkan isyarat hendak mengeram.

  • Ayam Kedu Putih

Corak bulunya putih lembut. Jengger serta kulit wajahnya merah, corak kakinya putih ataupun kekuningan. Jengger berupa( bergerigi) serta letaknya tegak.

Bobot ayam jantan berusia dekat 2, 5 kilogram serta ayam betina dekat 1, 2- 1, 5 kilogram. Wujud tubuh besar serta berdaging tebal.

ayam betina berusia 2 tahun memiliki bobot rata- rata 2, 5 kilogram serta ayam jantang dengan usia yang sama memiliki bobot 3- 3, 5 kilogram( Sunarto et angkatan laut(AL)., 2004).

Hasil riset Creswell serta Gunawan( 1982) pada pemeliharaan intensif dengan pemeliharaan standard cocok dengan kebutuhannya.

ayam Kedu Putih usia 1 hari( DOC), 4, 8, 12, 16, serta 20 minggu memiliki bobot tubuh sebesar 25, 5, 151, 550, 875, 1352 serta 1575 gram.

pada riset yang lain dengan keadaan yang sama( standar) menciptakan bobot tubuh pada usia 4, 8, 12, 16 serta 20 sebesar 140, 404, 739, 950 serta 1320 gram.

Produktivitas watak penciptaan telur ayam Kedu Putih bagaikan berikut: usia awal bertelur 170 hari, usia 40% penciptaan 202 hari, puncak penciptaan 72%, penciptaan telur Hen Day 54, 0%.

Penciptaan telur 197 butir/ tahun, penciptaan telur Hen House 49, 6%, rataan bobot telur 39, 2 gram, rataan mengkonsumsi pakan 82 gram/ ekor/ hari serta konversi pakan 3, 8.

  • Ayam Kedu Cemani.

Badannya gelap lembut, tercantum paruh, kuku, telapak kaki, lidah serta telak( langit- langit mulut). Daging serta tulangnya pula gelap( Rahmat, 2003).

Wujud raga badannya besar besar. Bobot ayam jantan 3- 3, 5 kilogram kilogram serta ayam betina dekat 2- 2, 5 kilogram.

Bobot anak ayam Kedu Cemani usia satu hari( DOC) berkisar 28- 32 gram/ ekor, setelah itu bobot ayam betina usia 5 bulan berkisar antara 1400- 1500 gram/ ekor.

Usia awal bertelur berkisar 4, 6- 5 bulan serta penciptaan telur pada pemeliharaan diumbar serta semi intensif berkisar 56- 77 butir/ ekor/ tahun, .

sedangkan yang dipelihara intensif dalam kandang batere bisa menggapai 215 butir/ ekor/ tahun.

Bobot telur ayam berkisar antara 41- 49 gram/ butir. Mengkonsumsi ayam berusia per hari menggapai 93 gram per ekor( Iskandar, 2005).

  • Ayam Kedu Hitam

Dilihat dari penampilan fisiknya, seakan ayam ini bercorak gelap legam. Tetapi, bila diamati lebih seksama nyatanya bagian kulit, pantat serta jenggernya bercorak merah.

Bobot ayam jantan berusia dekat 2- 2, 5 kilogram serta ayam betina dekat 1, 5 kilogram.Ayam kedu yang bercorak gelap ialah jenis petelur( Nataamijaya serta Diwyanto, 1994).

Ayam kedu ialah tipe petelur yang baik( Markens serta Mohede, 1941), dari hasil penelitiannya diperoleh kalau usia mulai bertelur 189 hari, penciptaan telur pada 12 bulan awal merupakan 123, 9 butir dengan rataan bobot telur 50 gram.

Pada biasanya ayam Kedu mulai bertelur pada usia 6- 7 bulan, dengan pemeliharaan secara intensif bisa mulai bertelur pada usia 4- 4, 5 bulan.

Penciptaan telur sepanjang satu tahun( usia 6- 18 bulan) rata- rata 124 butir( Sunarto et angkatan laut(AL)., 2004).

Produktivitas ayam kedu gelap yang diamati sepanjang 20 miligram semacam dikemukakan Nataamijaya serta Sitorus( 1992) bagaikan berikut:

penciptaan telur 71 butir, bobot telur 42, 4 butir, fertilitas 80, 3%, energi tetas 79, 6%, mortalitas 9, 8%.

Sedangkan itu produktivitas ayam kedu gelap yang dikemukakan Creswell serta Gunawan( 1982) merupakan bagaikan berikut:

usia awal bertelur 138 hari, usia 166 hari penciptaan 40%, puncak penciptaan 75%, penciptaan telur hen day 58, 8%. Penciptaan telur 215 butir/ tahun.

penciptaan telur hen house 54, 8%, rataan bobot telur 44, 7 gram, rataan mengkonsumsi pakan 93 gram/ ekor serta konversi pakan 3, 6.

  • Ayam Ciparege

Ayam lokal ini tumbuh di wilayah Karawang, Jawa Barat. Karakteristik fisiknya mirip ayam Bangkok, namun dimensi badannya sedikit lebih kecil.

Sosoknya sempurna, besar badan serta dimensi badannya nampak serasi. Jenggernya berwilah. Mempunyai pial tunggal yang jadi satu dengan cuping kuping.

Berat ayam jantan berusia dekat 2, 5 kilogram serta ayam betina berusia dekat 1, 5 kilogram. Jumlah telur rata- rata 14 butir tiap periode bertelur.

  • Ayam Bali

Cocok denan namanya, ayam ini tumbuh pasat di Pulau Bali. Pejantannya di pelihara bagaikan ayam sabug( aduan). Perkembangan bulu tubuhnya lumayan sempurna.

Penampilan fisiknya terkategori prima, ialah besar, padat serta bila berdiri tegak membentuk sudut 60 derajat, sayangnya bagian lehernya pendek serta kepalanya sedikit kecil.

Dimensi jengger relatif kecil serta rupanya merah pucat. Ayam jantan berusia beratnya dekat 2, 5 kilogram. jumlah telur rata- rata 14 butir tiap periode bertelur.

  • Ayam Ayunai

Tipe ayam lokal ini berasal dari Merauke, Papua. Karakteristik fisiknya sangat khas, ialah bagian kepala serta temboloknya tidak ditumbuhi bulu alias gundul.

Bagian lehernya sedikit ditumbuhi bulu, tepatnya di atas tenbolok. Berat badan ayam jantan berusia berkisar 3, 4- 4 kilogram serta ayam betina berkisar 1, 5- 2 kilogram.

Ayam Ayunai ialah tipe petelur serta pedaging. Penciptaan telur 10- 14 butir per periode peneluran. Dalam satu tahun penciptaan telur sebanyak 40- 60 butir.

Bobot telur 6- 75 gram. Prosentase karkas 75- 80%. Usia siap kawin 8 bulan( jantan) serta 7 bulan( betina). Usia mulai fase penciptaan 6 bulan, lama penciptaan bertelur 30 bulan.

Jarak antara masa bertelur 10- 14 hari. Masa rontok bulu antar masa bertelur 6 minggu( Diwyanto serta Prijono, 2007).

Inilah Jenis Jenis Ayam di Indonesia dan Keunggulannya

  • Ayam Wareng

Wilayah penyebaran ayam lokal ini meliputi Jawa Tengah serta Jawa Barat. Ayam yang suara kokoknya lumayan nyaring ini sangat lincah serta serta agak susah ditangkap.

Usia kawinnya terkategori muda, ialah 4 bulan. dimensi kepala serta leher sang pejantan kecil. Kakinya ramping serta panjang. Corak bulunya terdapat 3 ialah gelap, blorok( belang–belang putih serta gelap), serta putih.

Berat badan ayam pejantan berusia rata- rata 1, 5 kilogram serta ayam betina dekat 1 kilogram serta penciptaan telurnya berkisar 15 butir per periode bertelur.

Apabila dipelihara secara intensif penciptaan telurnya bisa menggapai 24- 28 butir per periode bertelur, disebabkan induk betina tidak mempunyai watak mengeram.

Turunan ayam ini bisa direkomendasikan buat tipe penciptaan telur semacam ayam Kedu( Kartiko, 1995).

Demikian Uraian kami tentang Jenis Ayam di Indonesia Semoga uraian ini bisa menginspirasi para pembaca dan bermanfaat serta memberikan tambahan ilmu pengetahuan bagi para pemula. Mohon abaikan saja uraian kami ini jika pembaca tidak sependapat. Terima kasih atas kunjungannya.